Harp atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan harpa adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik ini pada umumnya memiliki bentuk yang tinggi, berwarna emas dan memiliki banyak senar. Harpa adalah salah satu alat musik tertua yang dimainkan pada zaman musik kuno di Mesir.
Yahudi Part 2
Pada bangsa Israel kuno terdapat sekolah-sekolah nubuat dan dikatakan bahwa kaum muda penerus bangsanya menjalankan nubuatnya dengan memainkan siter, harpa dan simbalo. Kelompok penubuat yang mengelilingi Raja Saul, memetik sitar dan harpa, sedang (lagu) nyanyian dan permainan harpa dari seorang gembala bernama Daud adalah satu-satunya obat yang dapat mengusir kemurungan dan murkanya Raja Saul.
Yahudi Part 1
Bangsa Yahudi tidak meningggalkan prasasti dari marmer atau gundukan tanah (pyramid) seperti bangsa Mesir, sehingga tidak dapat dipelajari keseniannya dengan teliti dan pengamatan yang cermat dari peninggalannya. Tetapi bangsa itu sendiri adalah monumen hidup dari zaman yang lampau seperti yang dikenal sekarang, adat-istiadatnya tidak terpengaruh dan tidak luntur oleh jalannya waktu maupun sejarah.
Mesir Part 3
Pada bangsa Mesir dikatakan bahwa seruling yang lurus bernama Mam atau Mem dan seruling yang menyilang dinamakan Sebi. Seruling-seruling ganda adalah panjang berpipa kecil, kedua batang seruling lepas namun ditiup bersama dan dimainkan dengan tangan tersilang.
Pada monumen selalu terdapat gambar Terompet dengan bentuk yang sederhana. Alat ini selalu ditiup oleh pria saja dan dipergunakan sebagai sangkakala (tengara, signal). Alat musik yang dibunyikan dengan dipukul (perkusi) ada banyak sekali, seperti ketipung, pauken, tambur dan sebagainya. Alat yang bernama Sistrum yang di Mesir juga dikenal dengan nama Kemkem, sebetulnya tidak termasuk alat musik tetapi adalah semacam tanda giring-giring (krincingan, bel) untuk memberi tanda dalam upacara ibadat di dalam kuil-kuil.
Mesir Part 2
Perkembangan musik di Mesir berhubungan erat sekali dengan sejarah politik dari negeri itu. Lepsius menghitung bahwa pemerintahan dari Pharao yang pertama adalah sejak tahun 3892 SM. Pada tahun itu pula ditentukan Tujuh nada suci oleh para imam agung dan dinyanyikan oleh pria dan wanita di dalam kuil dan adalah nada yang sah menurut hukum. Ini adalah semata-mata nada vokal yang tidak boleh diiringi dengan alat musik apapun.
Sejarah Musik Zaman Kuno - Mesir
Apa yang kita ketahui tentang seni musik beserta alat-alat musik dari bangsa Mesir adalah berkat adanya monumen-monumen yang terdapat di negara tersebut.
Para musafir/penjelajah menemukan berbagai alat musik yang tertera pada prasasti-prasasti seperti harpa dalam bentuk dan ukuran yang berbeda, bermacam-macam jenis lira, gitar dan mandolin, seruling tunggal maupun ganda, paduan suara yang lengkap beserta para pengiring dengan alat musiknya.
Langganan:
Postingan (Atom)